Kolom

Dukung TNI Polri,Tumpas Teroris Sigi

2 Mins read

Pemburuan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) oleh Satgas Tinombala yang terdiri dari TNI dan Polri, kembali diterjunkan dengan kuantitas prajurit yang melebihi biasanya. Panglima TNI dan Kapolri memberikan instruksi tangkap hidup-hidup atau mati semua kelompok Ali Kalora tersebut.

Tragedi yang menyita banyak perhatian publik ini, bermuara kepada kelompok MIT yang dipimpin langsung oleh Ali Kalora beserta Umi Farel, yang tak lain sebagai istri dari Ali Kalora, menyerang warga sipil untuk mendapatkan perbekalan dan bahan pangan. Dengan jumlah yang sedikit, Ali Kalora memang mengenali medan yang ia gunakan sebagai medan perangnya (jihad) yaitu wilayah Poso dan Sigi.

Masyarakat tahu bahwa peristiwa pemenggalan kepala, pembakaran gereja, dan rumah di Kabupaten Sigi pada 27 November 2024 yang lalu, dilakukan oleh teroris. Semua juga sepakat bahwa teroris ini harus ditindak tegas atau di hukum secepatnya dan seadil-adilnya. Seperti pepatah yang dilontarkan oleh filsuf Romawi Marcus Tullius Cicero, ‘alus populi superma lex esto’ atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

Dalam penyampaian resmi Presdien Jokowi Dodo mengatakan “Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2024).

Presiden Jokowi mengatakan, kejadian penembakan sebagai tragedi kemanusiaan. Ia pun secara pribadi mengucapkan duka cita kepada keluarga korban. Jokowi lantas berjanji akan memberikan bantuan kepada korban. Dengan memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Aziz, untuk menyusuri hutan di kabupaten Sigi diketahui bahwa kedua petinggi ini menurunkan satu peleton pasukan lengkap, baik pasukan bantuan, pasukan medis, dan pasukan lainnya, diterbangkan langsung ke Sigi.

Selain itu, Presiden Jokowi Dodo meminta kepada dua pimpinan tertinggi TNI-Polri, untuk mewaspadai aksi lanjutan yang dilakukan oleh kelompok MIT, dan kelompok-kelompok lainnya di teritorial Indonesia. Jokowi juga mengajak kepada semua pihak terutama masyarakat untuk waspada terhadap aksi teror dan bersatu melawan terorisme

“Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air agar semuanya tetap tenang dan menjaga persatuan, namun juga tetap waspada. Kita semua harus bersatu melawan terorisme,” sambung Jokowi.

Menurut beberapa survey yang kami rangkum, setidaknya ada 4,9 persen orang di Indonesia mendukung ideologi yang di anut oleh kelompok teroris, serta mendukung aksi-aksi yang dilakukan tersebut. Jika berkaca mengunakan pendapat Ali Imron pada 8 Juni 2017 pada acara talk show televisi swasta secara ekslusif mengatakan, “Persentase tidak lah penting, teroris atau orang punya pemahaman teroris itu sedikit atau banyak mereka akan terus melakukan gerakan dan menyebarkan pemahamannya.” Kata Ali Imron.

Selain mendukung terang-terangan dengan mengikuti pelatihan semi militer dan berbaiat kepada pemimpin tertingi kelompok serta pemimpin teroris yang terafiliasi, mereka juga melakukan pralatihan aksi untuk menjadi pengantin atau relawan bom bunuh diri dengan alasan memerangi kelompok kafir ataupun menunjukan eksistensi kelompok. Selain itu, beberapa simpatisan memilih secara sembunyi-sembunyi dengan cara mendukung melalui pendanaan dan akomodasi lainnya, setidaknya ada 9 yayasan bantuan amal di Indonesia, disinyalir melakukan pendanaan dan mencari pendanaan untuk kelompok teroris, baik dalam negeri maupun dalam negeri.

Baru-baru ini, tepatnya pada 18 November 2020, Detasemen Khusuh Anti Teror 88 (Densus 88) menangkap tersangka berinisial AYR. Ia menjabat Kepala Iqtishot Bithonah di organisasi JI. Jabatan ini merupakan sub-bidang dalam organisasi yang berisi para pengusaha, donatur, dan orang-orang kaya yang loyal terhadap pergerakan kelompok Jemaat Islamiyyah (JI), dan dijadikan sebagai sumber pendanaan organisasi. Dana tersebut, dikumpulkan melalui pembiayaan organisasi, dan pengiriman anggota JI ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer.

Aksi terorisme termasuk di Kabupaten Sigi, bukan lah perang suku ataupun perang agama. Terorisme merupakan paham kriminal yang siapaun bisa menjadi korban dari kekejaman kelompok teroris termasuk kelompok MIT. Aparat harus bertindak tegas dalam menyelsaikan tragedi ini, apalagi sudah merengut nyawa seseorang. Tetapi aparat tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat. Salah satu bentuk dukungan terhadap TNI dan Polri adalah dengan melawan paham-paham terorisme serta mewaspadai teror yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Related posts
BeritaDunia IslamKolom

Zuhairi Misrawi akan Harumkan Indonesia di Arab Saudi dan Timur-Tengah

Pengamat Timur Tengah, merupakan identitas pertama yang saya kenal dari seorang Zuhairi Misrawi atau yang kerap disapa Gus Mis. Persisnya, perjumpaan awal…
BeritaKolomNasihatNgopi

Tepat Sekali, Presiden Jokowi Pilih Zuhairi Misrawi Jadi Dubes RI Untuk Arab Saudi

Zuhairi Misrawi atau yang akrab dipanggil Gus Mis, dikabarkan dalam waktu dekat, akan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Hal ini diketahui, karena sejumlah daftar nama calon Dubes tersebar di media-media. Selain itu, beredar kabar, bahwa Pimpinan DPR RI sudah mengkonfirmasi telah menerima Surat Presiden (Surpres) yang berisi nama-nama calon Dubes RI. Menurut saya, Presiden Jokowi sangat tepat memilih Gus Mis sebagai Duta Besar Arab Saudi.
KolomNasihat

Membaca Fikrah Politik Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad, atau lebih dikenal luas dengan sebutan UAS kembali ramai dibicarakan. Dai kondang yang sedang diidolai oleh sebagian Muslim Indonesia,…