Pancasila adalah rumah kita bersama. Rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa, setanah Air! Tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila! Yang mempermasalahkan Pancasila! Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika! Tidak ada lagi orang Indonesia, yang tidak toleran terhadap perbedaan! Tidak ada lagi orang Indonesia, yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain, dan etnis lain. Begitulah sepenggal dari isi orasi Presiden Ir. Joko Widodo pada tahun lalu.
Isi orasi tersebut mengingatkan kita kembali sebagai masyarakat Indonesia, bahwa Pancasila selama ini menjadi rumah kita bersama. Namun, sampai saat ini masih ada saja kelompok-kelompok yang mempersoalkan, bahkan menginginkan perubahan ideologi negara berdasarkan agama, suku, dan lainnya. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan masyarakat Indonesia yang pluralis, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan bangsa Indonesia terpecah belah.
Pancasila merupakan ideologi yang digali dari akar budaya bangsa Indonesia sendiri. Pandangan hidup bukanlah barang impor yang asing bagi suatu bangsa, begitupun halnya Pancasila, bukan sesuatu yang didatangkan dari bangsa-bangsa lain, melainkan digali dari kesadaran mendalam yang tumbuh dari budaya asli bangsa Indonesia itu sendiri. Seperti yang dikatakan Soekarno, bahwa Pancasila digali dari tradisi bangsa Indonesia di masa lampau.
Memilih Pancasila untuk dijadikan sebagai pandangan hidup, bukan tanpa tujuan, melainkan memiliki tujuan untuk menjaga keutuhan Indonesia meski dalam perbedaan. Semua orang dapat masuk dan tetap hidup, tanpa harus melihat latar belakang agama, budaya, suku, dan lainnya yang dianggap berbeda. Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan, Pancasila itu adalah rumah bersama, pengikat keberagaman menjadi satu kesatuan sebagai bangsa, sebagai negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pancasila memberikan harapan kepada siapa saja, karena salah satu nilai dalam Pancasila yakni nilai kemanusiaan. Artinya, Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradab terhadapnya.
Tentunya, hal ini menjamin untuk memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki persamaan derajat, hak, kewajiban, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, warna kulit, kepercayaan, dan lain sebagainya. Sebagaimana yang telah tertuang dalam pasal 27, 28, 29, dan 31 UUD NRI 1945.
Oleh karenanya, Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa kepada kita semua sebagai generasi penerusnya. Pancasila adalah pandangan hidup yang seharusnya mampu membentuk masyarakat bangsa Indonesia yang bermartabat, bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi kebersamaan dalam bingkai persatuan, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, serta mengedepankan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.
Kita sebagai bangsa Indonesia, seharusnya bangga karena memiliki Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup. Hal ini dikarenakan keberadaan Pancasila menjadi satu-satunya jawaban dan solusi bagi keutuhan bangsa. Tidak dapat dibayangkan, apabila bangsa ini tidak memiliki Pancasila sebagai pemersatu, mungkin sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa lebih mudah dihancurkan. Terbukti selama ini dengan berbagai peristiwa terjadi yang hendak meruntuhkan bangsa ini, semuanya tidak berhasil. Indonesia tetap menjadi bangsa yang berdiri kokoh sampai saat ini, dan itu semua berkat Pancasila.
Segenap bangsa ini harus menyadari bahwa di bawah payung Pancasila, keragaman yang dimiliki oleh Indonesia, mulai dari agama, suku, bahasa, budaya, geografi, dan keragaman lainnya mampu disatukan secara damai.
Dengan demikian, diperlukannya kesadaran untuk menjadikan Pancasila sebagai rumah bersama. Mengingat Pancasila memiliki peran penting dalam memersatukan bangsa. Pancasila yang menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, baik itu masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Wadah pemersatu dalam segala perbedaan.
Oleh karena itu, mulai saat ini lima sendi utama Pancasila harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dengan begitu, bangsa ini akan menjadi bangsa yang kokoh dan tangguh.