Bicara Bung Karno memang tak ada habisnya. Ia telah menjadi legenda yang tak lekang oleh zaman. Nama besar Bung Karno sudah digaungkan bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia. Bung Karno seolah bukan menjadi tokoh asing bagi jutaan umat dunia. Mereka menganggap bahwa Bung Karno sebagai pahlawan Asia Afrika. Visinya ‘to Build the World Anew’ telah memperjuangkan nilai-nilai universal, seperti hakikat kemerdekaan melawan kolonialis, hak dan kesamaan bagi seluruh manusia serta tatanan baru dunia yang aman dan sejahtera.
Bung Karno bukan hanya milik Indonesia. Tetapi, ia telah menjadi milik dunia. Ketokohan dan pemikiran-pemikirannya telah mengubah dunia. Memberikan subangsih bagi peradaban. Pemikiran-pemikiran putra fajar itu adalah nasionalisme, anti kolonialisme, dan persamaan hak dan derajat yang mengilhami beberapa negara untuk terus berjuang meraih kemerdekaan. Maka, tidak mengherankan jika bukti-bukti penghargaan terhadap jasa dan kontribusinya, hingga kini masih tergores dan dapat dilihat di berbagai negara.
Sang Singa Podium ini jelas dikenal sebagai sosok yang pintar dan genius. Ada banyak sekali literatur yang membahas tentang dirinya, salah satunya adalah buku berjudul, Dunia dalam Genggaman Bung Karno yang ditulis oleh Sigit Aris Prasetyo. Buku ini memang mengulik pribadi seorang Bung Karno. Sebagai manusia yang memiliki karisma, Bung Karno dikagumi banyak tokoh besar di belahan dunia.
Sikap yang charming dan cosmopolitan, kegemarannya terhadap berbagai pengetahuan membuatnya menjadi tamu agung yang terpenting. Seperti kunjungannya ke Uni Soviet pada 28 Agustus-12 September 1956, Bung Karno bertemu dengan Presiden Voroshilov dan pemimpin Partai Komunis lainnya. Penyambutan Bung karno di Moskow direncanakan dan disambut baik oleh Presiden Voroshilov hingga tak sedikit gegap gempita oleh ribuan rakyat Uni Soviet sangat luar biasa.
Selain itu, ketokohan Bung Karno juga menginspirasi Nelson Mandela yang menaruh kekaguman besar pada Bung Karno. Mantan Presiden Afrika Selatan tersebut mengaku, bahwa pidato Bung Karno di KTT Asia-Afrika pada tahun 1955 yang menggebu-gebu membuat ia terinspirasi untuk terus memperjuangkan rakyat Afrika Selatan.
Mandela sendiri pernah datang ke Indonesia pada tahun 1990. Ia juga berkesempatan mengunjungi Gedung Asia-Afrika di Bandung. Sayang, Mandela sempat kecewa karena tak menemukan potret Bung Karno di sana. Menurutnya, semua pemimpin negara besar seharusnya mengapresiasi Bung Karno ketika ia berbicara di KTT 1995. Mandela juga mengatakan, ‘I was inspired by Soekarno’ kepada mantan ajudan sang presiden, seperti dilansir dari detik.com.
Kekaguman para pemimpin dunia terhadap Bung Karno ini diabadikan diberbagai macam hal, seperti nama dua tempat di Pakistan yakni Soekarno Square Khyper Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Sedangkan, di Maroko sendiri nama Bung Karno menjadi nama jalan, di salah satu kawasan Rabat. Jalan tersebut dinamai Rue Soukarno.
Di dunia Internasional, Penghargaan Bung Karno tidak diragukan lagi. Bung Karno pernah menemukan makam Imam Al-Bukhari pada 1961 di Samarkand, Uzbekistan. Di sisi lain, Bung Karno juga merupakan tokoh di balik hidupnya kembali aktivitas Masjid Jami’ Muslimin (Masjid Biru) di Saint Petersburg, Uni Soviet. Selain itu, Bung Karno juga merupakan salah satu putera bangsa yang menerima gelar akademis Doktor Honoris Causa dari universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dalam Ilmu Filsafat.
Berdasarkan hal itu, apa yang membuat semua orang dan tokoh dunia respect terhadap Bung Karno? Tentu tak hanya pribadinya yang genius, ramah, dan luwes saja, tetapi pemikirannya yang terbuka dan berani merupakan kunci Bung Karno terus dikenang. Inilah yang membuat Bung Karno bukan hanya dikenal menjadi tokoh Indonesia saja, melainkan juga sosok tokoh yang mendunia.